Now Hiring: Are you a driven and motivated 1st Line IT Support Engineer?

Memahami Cara Menghitung BEP Usaha Makanan Dan Minuman

Menghitung BEP Usaha Makanan
Blog

Memahami Cara Menghitung BEP Usaha Makanan Dan Minuman

Menghitung BEP usaha makanan dan minuman menjadi hal yang penting bagi para pengelola bisnis. BEP (Break Even Point) atau titik impas adalah konsep penting dalam dunia bisnis kuliner.

BEP merupakan titik di mana total pendapatan dari penjualan produk sama dengan total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut. Dengan kata lain, pada titik ini, bisnis tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan.

Tujuan Menghitung BEP Usaha Makanan Dan Minuman

Perhitungan BEP Usaha Makanan
Perhitungan BEP Usaha Makanan – Sumber: www.unsplash.com

Perencanaan dan Pengambilan Keputusan

    BEP membantu pemilik bisnis untuk merencanakan jumlah minimal penjualan yang diperlukan untuk menutup biaya operasional.

    Ini sangat penting dalam perencanaan keuangan dan strategi penetapan harga nantinya.

    Penentuan Harga

      Memahami BEP membantu dalam menentukan harga jual yang kompetitif sekaligus mampu menutupi semua biaya dan menghasilkan keuntungan.

      Evaluasi Kinerja

        Dengan mengetahui BEP, pelaku bisnis dapat mengevaluasi kinerja bisnis mereka.

        Apabila penjualan berada di bawah BEP, berarti bisnis sedang merugi. Sebaliknya, bila di atas BEP, berarti bisnis sudah mulai menghasilkan keuntungan.

        Strategi Pemasaran

          BEP dapat digunakan untuk menentukan target penjualan dalam strategi pemasaran.

          Dengan mengetahui berapa banyak produk yang harus dijual, bisnis dapat merancang kampanye pemasaran yang lebih efektif.

          Rumus Break Even Point

          Rumus Break Even Point Usaha Kuliner
          Rumus Break Even Point Usaha Kuliner – Sumber: www.unsplash.com

          Menghitung BEP dapat menggunakan rumus berikut:

          Break Even Point = Biaya Tetap / (Harga Jual per unit produk – Biaya Variabel per unit produk)

          Keterangan:

          1. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produk yang dibuat atau dijual berubah. Contoh: sewa tempat dan gaji karyawan tetap.
          2. Harga jual per unit adalah harga yang dikenakan kepada pelanggan untuk setiap satuan produk yang dijual. Contoh: harga jual satu burger atau secangkir kopi.
          3. Biaya variabel per unit adalah biaya yang berubah-ubah tergantung pada jumlah produksi atau penjualan. Contoh: bahan baku dan kemasan take away makanan.
          Baca juga:  Pengetahuan Dasar Menu Food and Beverage Untuk Staff Pelayanan

          Contoh Perhitungan BEP

          Break Even Point Cafe
          Break Even Point Cafe – Sumber: www.unsplash.com

          Contoh Kasus 1

          Sebuah restoran dengan biaya tetap bulanan sebesar Rp 20.000.000, menjual burger dengan harga Rp 40.000, dan biaya variabel per burger Rp 15.000.

          Dihitung:

          Break Even Point = 20.000.000 / (40.000 − 15.000) = 800

          Jadi, restoran tersebut harus menjual 800 burger dalam sebulan agar dapat mencapai titik impas.

          Contoh Kasus 2

          Sebuah kedai kopi dengan biaya tetap bulanan sebesar Rp 10.000.000, harga jual secangkir kopi Rp 20.000, dan biaya variabel per cangkir kopi Rp 10.000.

          Dihitung:

          Break Even Point = 10.000.000 / (20.000 − 10.000) = 1.000

          Jadi, kedai kopi tersebut harus menjual 1.000 cangkir kopi dalam sebulan agar mencapai titik impas.

          Demikianlah pembahasan mengenai BEP ini. Dengan memahami ini, pelaku usaha akan lebih mudah untuk menentukan sejauh mana usaha mereka harus beroperasi agar tidak mengalami kerugian.

          Leave your thought here

          Your email address will not be published. Required fields are marked *

          Gratis Layanan konsultasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan ini, Kami siap melayani dengan senang hati, silahkan lengkapi form request dibawah ini.