10 Jenis Pastry Yang Menggugah Selera Untuk Ide Menu Cafe
10 Jenis Pastry Yang Menggugah Selera Untuk Ide Menu Cafe
Dalam dunia food and beverage, terdapat banyak tenis jenis pastry. Masing-masing memiliki tekstur dan cita rasa yang berbeda-beda sehingga cocok untuk dimasukan ke list ide menu cafe.
Pastry ini berasal dari Bahasa Prancis yaitu “Pastisseri” yang berarti kue-kue. Umumnya terbuat dari dua jenis adonan berbeda yaitu laminated dough (adonan dengan lapisan tipis yang sering disebut “Puff”) dan non-laminated dough (adonan yang mirip dengan roti pada umumnya).
Berikut ada beberapa jenis jenis pastry yang bisa anda jadikan inspirasi untuk menciptakan menu yang menggugah selera di cafe anda.
Jenis Jenis Pastry Untuk Ide Menu Cafe
Flaky Pastry
Jenis pastry yang memiliki adonan paling sederhana bila dibandingkan dengan pastry lainnya. Memiliki lapisan yang renyah dan gurih serta menawarkan sensasi menggigit yang memuaskan.
Cocok diisi dengan isian manis atau asin sehingga menjadikannya pilihan yang fleksibel untuk berbagai kreasi kuliner.
Penting untuk diingat bahwa saat mengolah adonan ini, sebaiknya hindari terlalu banyak mengaduknya, karena hal ini dapat mengakibatkan kue menjadi keras dan rapuh.
Shortcrust Pastry
Salah satu variasi pastry yang mudah untuk disiapkan. Pastry ini identik dengan kue pie dengan potongan buah yang diletakkan di atasnya.
Memiliki tekstur yang kering di luar dan terdapat adonan yang lembut di dalamnya.
Untuk mencapai tekstur seperti itu, bahan yang digunakan umumnya terdiri dari tepung, gula, garam, lemak, dan air. Kemudian, semua bahan tersebut dicampur dengan proporsi yang tepat dan dipanggang dalam jangka waktu tertentu.
Sweet Shortcrust Pastry
Jenis pastry ini sering disebut sebagai Pate Sucree oleh orang Prancis. Mempunyai rasa manis yang lembut dan tekstur yang melt di mulut. Sehingga ideal sebagai dessert pie dan tart untuk pencuci mulut.
Bahan yang digunakan umumnya hampir mirip dengan shortcrust pastry. Namun, terdapat tambahan gula dan kuning telur untuk rasa yang lebih manis.
Puff Pastry
Jenis pastry ini memiliki ciri lemak dan udara yang terperangkap (mengembang) di antara lapisan adonan. Menghasilkan tekstur akhir yang lembut, berlapis, dan renyah.
Untuk mencapai tekstur khasnya tersebut, dapat dilakukan melumuri adonan dasarnya dengan mentega dan kemudian melakukan lipatan berulang-ulang. Hal itu akan menghasilkan lapisan-lapisan yang berlipat dan tekstur yang renyah ketika dipanggang.
Meskipun proses pembuatan puff pastry ini terbilang cukup memakan waktu akan tetapi sering menjadi pilihan bagi para koki kue kering.
Rough Puff Pastry
Jenis pastry merupakan hasil dari perpaduan antara kue kering dan puff pastry. Menawarkan tekstur kue yang kasar dengan lapisan yang renyah. Umumnya digunakan untuk membuat sosis gulung.
Untuk pembuatannya sendiri memang agak rumit daripada jenis pastry lainnya. Terdiri dari mentega beku yang dipotong dadu atau mentega beku yang dicampur dengan tepung, garam, dan air dingin.
Penggunaan air ini berfungsi untuk mengikat tepung menjadi adonan yang kaku dan menjaga gumpalan mentega yang ada, dan itulah mengapa disebut sebagai “rough puff”.
Choux Pastry
Jenis kue ini juga dikenal dengan “pâte choux” atau kue sus, merupakan jenis pastry yang terbuat dari campuran tepung, air, mentega, dan telur. Adonannya memiliki tekstur yang kental dan lengket.
Memiliki tekstur yang lembut dengan bagian dalam yang hampa dan berongga, sering diisi dengan krim atau fla.
Proses pembuatannya unik dan inilah membedakannya dengan jenis pastry lainnya. Di mana adonan langsung dimasak di atas kompor tanpa perlu dilipat atau digiling terlebih dahulu.
Adonan ini dicampur bersama di atas kompor hingga membentuk massa yang kental. Proses ini menangkap uap, yang kemudian dilepaskan dalam oven, menciptakan kue yang mengembang.
Filo Pastry
Jenis pastry ini sangat tipis yang hampir menyerupai kertas. Umumnya digunakan dalam hidangan ala Mediterania.
Filo ini terbuat dari bahan dasar yang terdiri dari campuran tepung, air, garam, dan sedikit minyak. Biasanya dilapisi dan dibagi pada bagian isiannya, lalu dilumuri mentega sebelum dipanggang dalam oven.
Saat dipanggang, filo pastry menghasilkan tekstur yang berlapis dan sangat renyah dengan sensasi gigitan yang crunchy.
Sering digunakan untuk hidangan-hidangan seperti spanakopita dan tiropita untuk varian yang gurih, serta baklava untuk varian yang manis.
Croissant Pastry
Jenis pastry ini sering disajikan sebagai pendamping kopi atau teh. Sehingga, tak jarang croissant mudah ditemukan di kafe atau coffee shop.
Seperti namannya, bentuk croissant mirip dengan bulan sabit. Memiliki tekstur yang renyah dan berlapis. Isiannya dapat berupa cokelat, keju, hingga ham. Cocok untuk hidangan menu sarapan.
Bahan utama dalam pembuatannya adalah lemak yang berasal dari mentega atau minyak, serta tepung terigu yang dicampur dengan ragi. Untuk proses peragian adonannya, umumnya memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai hasil yang mengembang dengan baik.
Danish Pastry
Varian pastry ini menggabungkan kelembutan dan kelezatan dalam setiap gigitan, dengan isian buah, krim, atau selai yang manis. Inilah yang menjadikannya camilan atau dessert yang menggoda.
Danish sebenarnya hampir mirip dengan croissant. Yang membedakannya adalah proses pembuatannya.
Dimana Danish memerlukan waktu yang lebih lama terutama pada proses peragian dan pemanggangan, adonan Danish memerlukan waktu yang lebih lama agar bisa mengembang dengan baik.
Suet Crust Pastry
Jenis pastry merupakan kue tradisional di Inggris. Penamaan “Suet” di sini merujuk ke lemak putih yang berasal dari daging, seperti lemak tetelan atau lemak gajih. Sehingga, biasanya digunakan dalam hidangan yang bersifat gurih.
Dalam pembuatannya, ditambahkan sedikit baking powder sehingga adonannya akan mengembang saat dipanggang di dalam oven. Menawarkan tekstur yang lembut dan mengenyangkan.
Demikianlah pembahasan jenis-jenis kue pastry ini. Mana yang mungkin menginspirasi anda untuk ide menu cafe?