8 Istilah Dalam Bisnis Kuliner Yang Perlu Anda Ketahui

8 Istilah Dalam Bisnis Kuliner Yang Perlu Anda Ketahui
Bagi orang yang baru pertama kali menjalankan bisnis kuliner, tentu sangat wajar dibingungkan dengan istilah-istilah dalam bisnis kuliner tertentu.
Dalam blog ini, kita akan membahas beberapa istilah-istilah yang wajib anda ketahui ketika baru menekuni usaha kuliner.
Istilah-Istilah Dalam Bisnis Kuliner

Break-Even Point
Break Even Point adalah titik di mana total pendapatan bisnis sama dengan total biaya, sehingga bisnis tidak mengalami keuntungan atau kerugian.
Untuk lengkapnya, anda bisa pelajari di menghitung BEP usaha makanan.
Cash Flow
Cash flow atau arus kas menggambarkan pergerakan uang masuk dan keluar dari bisnis dalam periode tertentu. Arus kas positif menunjukkan bahwa bisnis memiliki lebih banyak uang masuk daripada keluar, sedangkan arus kas negatif menunjukkan kebalikannya.
Cost of Goods Sold
Cost of Goods Sold atau harga pokok penjualan (HPP) adalah total biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual dalam suatu periode.
Dalam bisnis kuliner, ini bisa meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya langsung lainnya yang diperlukan untuk menyiapkan makanan dan minuman.

Expense
Expense atau beban adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis. Beban dapat dikategorikan menjadi dua jenis:
Beban operasional
Biaya yang terkait dengan aktivitas sehari-hari bisnis, seperti gaji karyawan, sewa tempat, dan biaya utilitas.
Beban non-operasional
Biaya yang tidak terkait langsung dengan operasi bisnis, seperti biaya bunga pinjaman dan biaya depresiasi aset.
Income
Income adalah jumlah uang yang masuk ke bisnis setelah menghitung biaya langsung dari barang atau jasa yang terjual. Namun, ini belum termasuk biaya operasional, pajak, dan lain-lain.
Inventory
Inventory adalah stok barang atau bahan baku yang dimiliki oleh bisnis kuliner untuk digunakan dalam produksi atau dijual.

Profit
Profit atau laba adalah selisih antara total pendapatan dan total biaya. Ada beberapa jenis profit yang penting untuk dipahami dalam bisnis kuliner:
Gross Profit
Gross profit atau laba kotor adalah keuntungan awal yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa.
Net Profit
Net profit atau laba bersih adalah keuntungan yang tersisa setelah dikurangi semua biaya, termasuk HPP, biaya operasional, dan beban pajak.
Revenue
Revenue atau pendapatan adalah total uang yang dihasilkan dari penjualan produk atau layanan sebelum dikurangi biaya apapun pada periode tertentu, misalnya bulanan, triwulanan, atau tahunan.
Dalam konteks bisnis kuliner, revenue bisa berasal dari penjualan makanan dan minuman, baik itu di tempat (dine-in), dibawa pulang (takeaway), atau melalui layanan pengantaran (delivery).
Demikianlah pembahasan mengenai istilah-istilah dalam bisnis kuliner ini. Dengan memahami istilah-istilah ini, anda akan lebih mudah di dalam berkomunikasi dengan tim ataupun mitra bisnis anda.