Now Hiring: Are you a driven and motivated 1st Line IT Support Engineer?

Strategi Bargaining Dalam Bisnis Kuliner Biar Gak Boncos

Strategi Bargaining Dalam Bisnis Kuliner
Blog

Strategi Bargaining Dalam Bisnis Kuliner Biar Gak Boncos

Harga bahan baku makin naik, margin makin tipis? Kalau kamu pelaku bisnis kuliner, ini saatnya mengasah strategi bargaining supaya bisnis tetap untung tanpa harus naikin harga terus.

Dalam artikel ini, kita bahas apa itu bargaining dalam bisnis kuliner, jenis-jenis power & position, contoh nyatanya, serta cara praktis menerapkannya di usahamu.

Apa Itu Bargaining dalam Bisnis Kuliner?

Apa Itu Bargaining dalam Bisnis Kuliner
Apa Itu Bargaining dalam Bisnis Kuliner

Secara sederhana, bargaining adalah kemampuan negosiasi atau tawar-menawar dalam sebuah transaksi.
Dalam dunia kuliner, bargaining sering terjadi saat kamu:

  • Beli bahan baku dari supplier
  • Menyewa tempat usaha
  • Kerja sama dengan vendor logistik, distribusi, atau platform digital.

Tapi ingat: bargaining bukan soal menekan harga serendah mungkin, tapi soal membangun kesepakatan yang saling menguntungkan — baik dari sisi harga, kualitas, maupun layanan.

Jenis Bargaining: Power vs. Position

Jenis Bargaining
Jenis Bargaining

Dalam strategi bargaining, kamu perlu kenal dua istilah ini:

Bargaining Power

Ini adalah kekuatan negosiasi yang kamu miliki. Contoh: kalau kamu punya banyak pilihan supplier, kamu punya power lebih besar untuk menawar.

Bargaining Position

Ini adalah seberapa bernilai kamu di mata lawan bicara (misalnya supplier). Kalau kamu rutin beli dalam jumlah besar dan bayar tepat waktu, posisi tawar kamu juga ikut naik.

Sederhananya:

  • Power itu tentang kontrol.
  • Position itu tentang reputasi & relasi.

Contoh Kasus di Lapangan

Contoh Kasus di Lapangan
Contoh Kasus di Lapangan

Bayangkan kamu punya bisnis kuliner rumahan yang berkembang jadi dua outlet. Kamu butuh pasokan ayam segar setiap hari. Supplier mulai naikin harga secara sepihak. Kalau kamu punya:

  • Catatan transaksi pembelian yang rapi
  • Riwayat pembayaran lancar
  • Order yang stabil tiap minggu
Baca juga:  Pengertian Restaurant Inventory Management Dan Manfaatnya

Kamu bisa negosiasi dengan menunjukkan rekam jejak dan potensi kerja sama jangka panjang.

Hasilnya? Supplier lebih terbuka memberi potongan harga atau skema pembayaran lebih fleksibel.

Cara Praktis Meningkatkan Bargaining dalam Bisnis Kuliner

Cara Praktis Meningkatkan Bargaining dalam Bisnis Kuliner
Cara Praktis Meningkatkan Bargaining dalam Bisnis Kuliner

Mau punya posisi negosiasi yang lebih kuat? Terapkan strategi berikut:

Catat Semua Transaksi Secara Rapi

Data adalah senjata utama saat negosiasi. Gunakan sistem Point of Sales dengan fitur logistik agar semua pembelian terekam jelas.

Bangun Hubungan Jangka Panjang dengan Supplier

Supplier akan lebih terbuka pada pelanggan yang loyal dan tidak ribet dalam pembayaran.

Lakukan Pembelian Secara Konsisten

Konsistensi memperkuat reputasi bisnismu di mata supplier.

Pantau Harga Pasar & Kompetitor

Pengetahuan pasar bikin kamu punya dasar kuat saat menawar.

Gunakan Sistem Digital

Sistem pembelian digital membuatmu lebih siap dengan data saat negosiasi. Tak perlu buka tumpukan nota manual.

Kesimpulan

Bargaining dalam bisnis kuliner bukan hanya soal harga, tapi strategi untuk menjaga kelangsungan usaha.

Dengan bargaining power dan position yang kuat, kamu bisa tekan biaya, tetap kompetitif, dan menjaga profit.

Gunakan teknologi seperti sistem POS terintegrasi untuk bantu kamu kumpulkan data, analisis tren pembelian, dan jadikan setiap negosiasi lebih “bertenaga”!

Leave your thought here

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gratis Layanan konsultasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan ini, Kami siap melayani dengan senang hati, silahkan lengkapi form request dibawah ini.