Omakase: Konsep Restoran yang Bikin Pelanggan Penasaran
Omakase: Konsep Restoran yang Bikin Pelanggan Penasaran
Pernah dengar istilah “Omakase” di dunia kuliner? Buat kamu pemilik usaha makanan, ini bukan sekadar tren Jepang, tapi konsep unik yang bisa jadi inspirasi strategi bisnis.
Di tengah gempuran makanan cepat saji, konsep omakase justru menawarkan sesuatu yang slow, personal, dan penuh kejutan — cocok buat pasar yang haus akan pengalaman, bukan cuma makanan.
Apa Itu Omakase?

Secara literal, omakase (お任せ) dalam bahasa Jepang dapat diartikan sebagai “saya percayakan kepada Anda“.
Dalam konteks restoran, ini berarti pelanggan mempercayakan sepenuhnya pemilihan menu pada chef.Jadi, nggak ada menu tertulis, nggak bisa pilih-pilih makanan, semuanya surprise dari chef.
Biasanya, omakase diterapkan di restoran sushi premium, tapi sekarang makin banyak yang mengadaptasinya ke hidangan modern, fusion, bahkan makanan lokal — dari fine dining hingga private kitchen.
Etika & Pengalaman dalam Konsep Omakase

Omakase bukan sekadar menyantap hidangan — tapi sebuah pengalaman kuliner yang bersifat personal dan penuh interaksi antara chef dan tamu.
Karena itu, ada beberapa etika dan ekspektasi yang perlu dipahami, baik oleh tamu maupun pemilik usaha:
Chef is the Star
Chef bukan sekadar juru masak, tapi storyteller. Setiap hidangan punya cerita, teknik, dan bahan segar pilihan.
No Menu, No Complaint
Karena pelanggan “menyerahkan” pilihan ke chef, ada unsur kepercayaan tinggi. Komunikasi tentang alergi dan preferensi penting sebelum mulai.
Urutan Hidangan Diatur Chef
Biasanya dari yang ringan ke yang kuat — misalnya dari sashimi ke grilled fish, lalu ditutup dessert.
Interaksi Jadi Bagian dari Show
Tempat duduk biasanya terbatas, dekat dapur terbuka. Pelanggan bisa ngobrol langsung dengan chef soal proses atau cerita bahan-bahan.
Ide Penerapan Omakase di Bisnis Kuliner Lokal

Nggak harus sushi atau restoran Jepang kok. Konsep omakase bisa kamu adaptasi sesuai karakter bisnis kamu. Contohnya:
Omakase Nusantara
Sajikan 6–8 course makanan khas Indonesia dari appetizer sampai dessert. Misalnya, diawali dengan pepes ikan mini, ditutup dengan es dawet fusion.
Coffee Omakase di Kafe
Biarkan barista memilih urutan kopi — dari manual brew, espresso, sampai affogato sebagai penutup.
BBQ Omakase untuk Resto Daging
Chef pilihkan daging terbaik hari itu, disajikan dari yang light (chicken/duck) ke wagyu atau ribs.
Pastry Omakase untuk Dessert Bar
Sajian bertahap mulai dari kue ringan, kue moist, hingga petit four — perfect untuk afternoon tea premium.
Dengan pengalaman unik ini, pelanggan merasa diistimewakan. Dan kabar baiknya: mereka cenderung bersedia bayar lebih untuk pengalaman yang tak terlupakan.
Kenapa Omakase Relevan Buat Bisnis Kuliner Saat Ini?
Di era “experience economy”, pelanggan — terutama milenial dan Gen Z — mencari hal yang bisa mereka rasakan dan ceritakan, bukan cuma makan. Konsep seperti omakase menjawab itu!
